Menjelang musim liburan, banyak pembeli akan berselancar di internet untuk berbelanja. Hal tersebut berdasarkan data dari Lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia. Data tersebut memperkirakan bahwa nilai perdagangan elektronik atau e-commerce di Indonesia pada 2016 ini tembus mencapai USD24,6 miliar atau setara Rp319,8 triliun.
Kendati demikian situs belanja daring (online) telah melakukan upaya terbaik mereka untuk melindungi data konsumen, penjahat siber pun terus berusaha untuk mencuri data pelanggan mereka. Dengan demikian, penting bagi Anda untuk selalu waspada. Jebakan pertama yang perlu diwaspadai adalah tawaran dan situs internet yang mencurigakan, penjahat siber selalu mengatur agar jebakannya terlihat asli dan sangat sulit untuk dikenali sebagai jebakan.
Sebagaimana dikutip dari Avast Blog, Selasa (22/11/2016), Jan Zika dari Avast’s Web Threat Lead memiliki beberapa petunjuk agar tetap aman selagi berbelanja online di antaranya:
Gunakanlah Kartu
Kredit Kartu kredit tidak hanya akan melacak setiap pembelian yang Anda lakukan, lebih penting lagi, ia dapat menghubungi perusahaan penerbit kartu kredit tersebut apabila ada tagihan yang mencurigakan. Sebagian besar perusahaan kartu kredit akan menghubungi penjual untuk Anda dan membalikan biayanya.
Cari HTTPS Berwarna Hijau
Pastikan tulisan ‘HTTPS’ berwarna hijau. HTTPS merupakan sebuah protokol yang mengenkripsi data Anda ketika dikirim melalui internet. Bila halaman pembayaran (checkout page) yang Anda kunjungi tidak memiliki HTTPS berwarna hijau, jangan memasukan data pribadi dan finansial Anda.
Perbarui Software
Pastikan bahwa semua software dan hardware Anda sudah diperbarui atau update. Penjahat siber kerap mengeksploitasi setiap kelemahan yang ada, yang bisa ditemukan pada perangkat lunak yang kadaluwarsa (outdated).
Setia pada Situs yang Anda Percayai
Usahakan agar Anda selalu membeli di situs belanja online yang sudah diketahui umum. Penjahat siber memiliki beragam cara untuk memancing pembeli untuk membeli melalui situs internet jebakan. Ketik Sendiri URL-nya Banyak email jebakan menyertakan tautan yang tampak asli dan sulit dikenali sebagai jebakan. Selalu lebih aman untuk mengetik URL sendiri. Hindari meng-klik tautan atau lampiran yang ada pada email promosi.
By : angga widiantara | Sumber : techno.okezone.com
Kendati demikian situs belanja daring (online) telah melakukan upaya terbaik mereka untuk melindungi data konsumen, penjahat siber pun terus berusaha untuk mencuri data pelanggan mereka. Dengan demikian, penting bagi Anda untuk selalu waspada. Jebakan pertama yang perlu diwaspadai adalah tawaran dan situs internet yang mencurigakan, penjahat siber selalu mengatur agar jebakannya terlihat asli dan sangat sulit untuk dikenali sebagai jebakan.
Sebagaimana dikutip dari Avast Blog, Selasa (22/11/2016), Jan Zika dari Avast’s Web Threat Lead memiliki beberapa petunjuk agar tetap aman selagi berbelanja online di antaranya:
Gunakanlah Kartu
Kredit Kartu kredit tidak hanya akan melacak setiap pembelian yang Anda lakukan, lebih penting lagi, ia dapat menghubungi perusahaan penerbit kartu kredit tersebut apabila ada tagihan yang mencurigakan. Sebagian besar perusahaan kartu kredit akan menghubungi penjual untuk Anda dan membalikan biayanya.
Cari HTTPS Berwarna Hijau
Pastikan tulisan ‘HTTPS’ berwarna hijau. HTTPS merupakan sebuah protokol yang mengenkripsi data Anda ketika dikirim melalui internet. Bila halaman pembayaran (checkout page) yang Anda kunjungi tidak memiliki HTTPS berwarna hijau, jangan memasukan data pribadi dan finansial Anda.
Perbarui Software
Pastikan bahwa semua software dan hardware Anda sudah diperbarui atau update. Penjahat siber kerap mengeksploitasi setiap kelemahan yang ada, yang bisa ditemukan pada perangkat lunak yang kadaluwarsa (outdated).
Setia pada Situs yang Anda Percayai
Usahakan agar Anda selalu membeli di situs belanja online yang sudah diketahui umum. Penjahat siber memiliki beragam cara untuk memancing pembeli untuk membeli melalui situs internet jebakan. Ketik Sendiri URL-nya Banyak email jebakan menyertakan tautan yang tampak asli dan sulit dikenali sebagai jebakan. Selalu lebih aman untuk mengetik URL sendiri. Hindari meng-klik tautan atau lampiran yang ada pada email promosi.
By : angga widiantara | Sumber : techno.okezone.com